Langsung ke konten utama

AKAD IJARAH

Assalammualaikum teman teman😊 mari kita belajar sedikit tentang⬇⬇⬇⬇⬇


AKAD IJARAH




A. PENGERTIAN AKAD IJARAH
Menurut Sayyid Sabiq dalam fikih sunah, al Ijarah ini berasal dari kata al Ajru yang mempunyai makna al ‘Iwadhu atau ganti atau kompensasi. Akad ijarah adalah akad pemindahan manfaat terhadap suatu barang atau asset dalam waktu tertentu tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan dari barang atau asset tersebut. Akad ijarah ini mewajibkan si pemberi sewa untuk dapat menyediakan barang yang bisa dipakai atau dapat diambil manfaat darinya selama periode akan. Dan memberikan hak kepada pemberi sewa untuk menerima pembayaran sewa terhadap barang yang disewakan. Jika setelah dilakukan akad terdapat kerusakan sebelum barang digunakan, maka akad bisa dibilang batal atau pemberi sewa harus mengganti barang yang disewakan dengan barang baru yang sejenis.

B. JENIS AKAD IJARAH.
Berdasarkan Objek yang Disewakan
Berdasarkan Objek yang Disewakan, ijarah ini bisa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat terhadap asset yang tidak bergerak. Misalnya seperti rumah, mobil dan motor.
2. Manfaat terhadap asset jasa. Misalnya seperti yang berasal dari hasil karya atau dari pekerjaan seseorang.
 
Berdasarkan PSAK 107
Berdasarkan PSAK 107, Ijarah dibagi menjadi 4 jenis yaitu sebagai berikut:
1. Ijarah merupakan kegiatan sewa menyewa objek ijarah tanpa adanya perpindahan dari hak kepemilikan barang atau asset.
2. Ijarah Muntahiya Bit Tamlik merupakan ijarah dengan janji atau wa’ad perpindahan kepemilikan barang yang diijarahkan pada saat tertentu.

C. DASAR SYARIAH
Sumber Hukun Akad Ijarah
1. Al-Quran, sebagaimana firman Allah SWT:
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agas sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (QS. Az-Zukhruf: 32).
Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu jika kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 233).
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”. (QS. Al-Qasas: 26).


2. Al-Hadist
Dari Saad bin Abi Waqqash r.a bahwa Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam bersabda: “Dahulu kami menyewa tanah dengan (jalan membayar dari) tanaman yang tumbuh. Lalu Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam melarang kami cara itu dan memerintahkan kami agar membayarnya dengan uang emas dan perak.” (HR Nasa’i).
“Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam melarang 2 bentuk akad sekaligus dalam 1 objek.” (HR Ahmad dari Ibnu Mas’ud).
Dari Abu Hurairah r.a dai Nabi Shallallahu `alaihi Wa Sallam beliau bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Ada 3 golongan yang pada hari kiamat (kelak) Aku akan menjadi musuh mereka:
Seorang laki-laki yang mengucapkan sumpah karena Aku kemudian ia curang,
Seorang laki-laki yang menjual seorang merdeka lalu dimakan harganya,
Seorang laki-laki yang mempekerjakan seorang buruh lalu sang buruh mengerjakan tugas dengan sempurna, namun ia tidak memberinya upahnya.” (Hasan: Irwa-ul Ghalil no.1489 dan Fathul Bari IV:417 no.2227).

Rukun dan Ketentuan Syariah Ijarah
Rukun dari akad ijarah ini ada 3, yaitu sebagai berikut:
1. Pelaku, yang terdiri dari pemberi sewa atau pemberi jasa (lessor atau mu’jir) dan penyewa atau pengguna jasa (lessee atau musta’jir).
2. Objek, yang berupa manfaat dari asset/barang (ma’jur) dan pembayaran sewa, atau manfaat jasa dan pembayaran upah.
3. Ijab Kabul/serah terima.

Berakhirnya Akad Ijarah
1. Periode akad sudah selesai sesuai dengan perjanjian awal, namun kontrak masih bisa berlaku meskipun dalam perjanjian sudah selesai dengan beberapa macam alasan. Misalnya keterlambatan masa panen apabila menyewakan lahan untuk kegiatan pertanian, maka dapat memungkinkan berakhirnya akad setelah panen selesai.
2. Periode akad belum selesai namun pemberi sewa dan penyewa sepakat untuk mengakhiri perjanjian atau akad.
3. Terjadi kerusakan pada objek ijarah.
4. Penyewa tidak bisa membayar sewa.
5.Salah satu pihak yang terlibat dalam akad meninggal dunia dan ahli waris tidak mempunyai keinginan untuk melanjutkan akad karena memberatkan-nya. Apabila ahli waris merasa tidak masalah maka akad akan tetap dijalankan. Kecuali akad-nya adalah upah menyusui, maka jika sang bayi atau penyusu-nya meninggal maka akad-nya menjadi batal.



Terima kasih sudah mengunjungi blog saya😊

Semoga bermanfaat bagi kita semua🙏

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASURANSI SYARIAH

ASURANSI SYARIAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan bisnis asuransi kini makin berkembang, yang membawa konsekuensi berkembang pula hukum bisnis asuransi. Salah satu kegiatan bisnis asuransi yang muncul dalam masyarakat adalah bisnis asuransi syariah. Dalam undang-undang yang mengatur tentang bisnis perasuransian, belum diatur tentang asuransi syariah. Namun, dalam praktik perasuransian ternyata bisnis asuransi syari’ah sudah banyak dikenal masyarakat.   Asuransi syariah merupakan bidang bisnis asuransi yang cukup memperoleh perhatian besar di kalangan masyarakat Indonesia. Sebagai bisnis asuransi alternatif, asuransi syriah boleh dikatakan relatif baru dibandingkan dengan bidang bisnis asuransi konvensional. Kebaruan bisnis asuransi syariah adalah pengoperasian kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang bersumber dari alquran dan hadis serta fatwa para ulama terutama yang terhimpun dalam majelis ulama Indonesia (MUI).   Pada prinsipnya, yang membed...

PERILAKU INVESTOR

PERILAKU INVESTOR     Perilaku Investor Perilaku dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam semua aktivitas manusia. Kaitannya dalam perilaku investor dapat dijelaskan bahwa perilaku investor merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh investor yang secara langsung terlibat dalam proses berinvestasinya. Gambaran macam-macam perilaku  investor  di pasar modal yang telah dirumuskan Bailard, Biehl & Kaiser sebagaimana dikutip Hartono, klasifikasi investor yang telah dilakukan lembaga investasi di California mengategorikan 5 macam perilaku investor di pasar modal, kemudian orang mengenal dengan sebutan the Five-Way Model yaitu: 1) Petualang (Adventurers). Investor yang tergolong pada poin ini umumnya tidak memperdulikan risiko, bahkan cenderung untuk menyukai risiko (Risk Takers). Mereka cenderung untuk tidak memperdulikan nasihat para financial advisors karena berbeda pandangan tentang risiko. 2) Celebrities, perilaku ...

DERIVATIF

  DERIVATIF     A. PENGERTIAN DERIVATIF Derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang   nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi "acuan pokok" atau juga disebut "   produk turunan"(underlying product); daripada memperdagangkan atau menukarkan secara   fisik suatu aset, pelaku pasar membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang,   aset atau suatu nilai disuatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi   acuan pokok. B. TRANSAKSI DERIVATIF Transaksi Derivatif adalah transaksi yang nilainya di turunkan dari nilai aset, tingkat referensi atau index. Kegunaan derivatif adalah sebagai asuransi & lindung nilai dan Spekulasi & arbitrasi. Salah satu kegunaan derivatif adalah sebagai suatu alat untuk mengalihkan risiko. Contohnya, petani dapat menjual kontrak berjangka atas hasil panenan kepada spekulator sebelum panen dilakukan. Si petani melakukan lindun...